Thursday, June 5, 2014

Suu’u azh-Zhan bi al-Qalbi

June 05, 2014

يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب رحيم
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang  (Q.S. Al-Hujurat, 49: 12).

Buruk Sangka (سوء الظن)
Suu’u azh-zhann, diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “suuzan”, terdiri dari dua kata dasar, yaitu suu’u (buruk, jelek) dan zhann (prasangka, dugaan kuat). Dalam Bahasa arab, zhonn merupakan sebuah dugaan yang memiliki proporsi keyakinan 75% dalam hati bahwa hal itu terjadi. Dengan kata lain, zhonn adalah ke-hampiryakin-an, bahkan mendekati keyakinan. Sebagaimana dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman, “ana ‘inda zhanni ‘abdii bii...”, “Aku berada pada keyakinan hamba-Ku kepada-Ku...”. Meskipun tidak 100% yakin, tetapi paling tidak seorang hamba mendekati yakin dengan mindset-nya tentang Allah SWT, maka Allah SWT akan memberikan apa yang ia yakini meskipun proporsi keyakinannya tidak sampai tetapi mendekati 100%. Berbeda dengan syakk  atau wahm. Syakk  merupakan keragu-raguan yang memiliki proporsi keyakinan sebesar 50% sedangkan wahm merupakan anggapan yang memiliki tingkat keyakinan 25%.
Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya Ulumiddin, menjelaskan bahwa suuzan (berprasangka buruk) tidak boleh (haram) dilakukan oleh seorang muslim sebagaimana berkata buruk. Hanya saja, berkata buruk merupakan perbuatan lisan yang lahir dan secara eksplisit dapat diketahui oleh orang lain, sedangkan berprasangka buruk adalah perbuatan hati yang hanya Allah SWT semata yang mengetahuinya, tetapi dampaknya bisa jadi dirasakan oleh orang lain. Akan tetapi, jika dalam hati hanya terdapat sebuah keraguan (syakk), kekhawatiran (khawathir), atau besitan hati (haditsun nafs), maka hal itu tidak apa-apa (dimaafkan). Ditegaskan kembali bahwa yang tidak boleh itu adalah buruknya zhonn terhadap orang lain.
Seringkali seseorang terjebak dalam prasangka buruk yang tidak sempat diklarifikasi bahkan ia tidak sadar bahwa ia telah berprasangka buruk. Mungkin tidak perlu dijelaskan lebih lebar lagi tentang pengertian suuzan. Yang terpenting dan sering luput dari pandangan orang adalah indikator seseorang terjebak dalam prasangka buruk kepada orang lain. Lantas, bagaimana mengidentifikasi suuzan dalam hati? Bilamana dugaan itu sudah menggumpal di hati sedangkan hati dirasa masih ragu-ragu dan belum memastikan apa yang sebenarnya terjadi?
Indikasi suuzan telah menggumpal dan dikukuhkan di hati ialah bahwasannya hati itu (subjek suuzan) berubah dari keadaan yang sedia kala dan biasa saja menjadi tidak biasa terhadap orang yang menjadi objek suuzan. Ketika hati si A yang tadinya biasa-biasa saja, kemudian karena keragu-raguan tentang si B lantas hatinya berubah terhadap si B, berarti si A sudah suuzan kepada si B. Jika sebelumnya si A tidak memiliki perasaan buruk kepada si B, namun kemudian hati si A tiba-tiba menjadi benci atau tidak suka terhadap si B, merasa enggan bertemu dengan si B, tidak terlalu peduli, berkurangnya rasa hormat kepada si B, dan tidak ada kepeduliah dan rasa kasihan pada si B yang menjadi objek suuzan, maka dapat diidentifikasi bahwa si A telah suuzan kepada si B meskipun si A tidak menyakiti si B atau tidak berbuat buruk kepada si B dengan perbuatannya . Adapun jika diimplementasikan dengan perbuatan, maka hal itu lebih buruk dari sekedar buruk sangka. Dengan demikian, ada negative thinking dalam diri si A tentang si B. Inilah indikasi bahwa seseorang sudah mengukuhkan dan menyatakan zhonn itu di hatinya, seakan-akan dugaan itu dianggap terjadi dalam kenyataan, dianggap riil.
Hal ini banyak terjadi dalam kehidupan sosial sehari-hari, misalnya dengan tetangga, dengan kerabat, dengan teman atau sahabat, dan lain sebagainya. Kabar miring yang terdengar atau kejadian aneh yang terlihat namun belum dipastikan dan diklarifikasi kebenaran serta tujuannya, maka hal itu bisa menjadi sebuah keraguan. Sebuah keraguan yang dikukuhkan dan menimbulkan kesan buruk di hati tentang orang lain, maka hal itu merupakan suuzan yang dilarang oleh agama. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 12,
...يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa…
Contoh konkrit yang terjadi dewasa ini, menjelang PEMILU 2014, ialah maraknya opini-opini tidak baik, untuk tidak mengatakan buruk, yang menyudutkan masing-masing calon presiden dan wakil presiden terutama yang dilakukan oleh lawan-lawan politiknya. Opini dan berita yang tersebar di media, kesan, dan pencitraan yang dikabarkan di media atau dari mulut ke mulut, menjadi momok tersendiri bagi citra moral bangsa Indonesia masa kini. Yang perlu digarisbawahi adalah, ketika kabar miring itu kita terima dan kita kukuhkan dalam hati sehingga menjadi suatu kebencian terhadap capres atau cawapres tertentu, itu menjadi indikator bahwa kita telah suuzan terhadap capres atau cawapres tersebut dan itu tidak baik bagi kondisi hati kita.
Hemat penulis, langkah terbaik yang seyogyanya kita ambil adalah menjadikan opini-opini atau fakta-fakta yang diberitakan sebagai suatu pertimbangan dalam memilih, bukan menjadi suatu kebencian bagi pihak yang berlawanan. Pilihlah dengan wajar, tanpa mengurangi rasa hormat kepada pihak yang bertolak belakang agar kondisi hati kita tetap terjaga.
Solusi
Rasulullah saw bersabda,
‏‏ثلاثة لا يسلم منهن أحد‏:‏ الطيرة، والظن، والحسد، فإذا تطيرت فلا ترجع، وإذاحسدت فلا تبغ، وإذا ظننت فلا تحقق‏ (أخرجه البيهقي)
Ada tiga hal yang mana seorang muslim tidak selamat dari tiga hal tersebut, yaitu thiyarah, suuzan, dan hasad. Lantas jika kamu bertathayyur maka lanjutkan saja, jika kamu hasad maka jangan menuntut atau bertindak buruk, dan jika kamu suuzan maka jangan dikukuhkan/diperkuat/dianggap nyata. (HR. Al-Baihaqi)
Rasul saw sudah mensinyalir bahwa setiap orang pasti bisa terjebak dalam tiga hal, thiyarah (tathayyur/kabar burung/termasuk juga takhayul), hasad, dan suuzan. Namun, Rasul saw pun memberikan cara untuk menghindarinya sebagai solusi bagi kita selaku umatnya. Yang menjadi fokus kali ini adalah, jika kita terjebak dalam suuzan, maka jangan sampai kita meyakinkan hati bahwa hal itu terjadi. Jika kita melihat seseorang melakukan hal yang tidak wajar, atau mendengar kabar yang kurang baik tentang orang lain, maka tidak seyogyanya kita langsung meyakini bahwa hal buruk telah terjadi. Tidak baik memprediksi bahwa hal itu adalah suatu kenyataan. Yang lebih baik dilakukan adalah memikirkan alternatif-alternatif yang positif untuk “mengamankan” hati kita dari perangkap syetan yakni suuzan.
Syetan kadang mengukir kuat dalam hati manusia sehingga melegitimasi indikator terkecil sekalipun dari keburukan orang lain. Padahal keburukan itu tidak seberapa, tetapi didramatisir oleh syetan sehingga hati meyakini bahwa orang yang menjadi objek suuzan itu telah melakukan keburukan sesuai dengan apa yang diduga oleh hati.
Syetan kemudian memberikan stigma, “Ini adalah kecerdasanmu, ini karena cepatnya pemahamanmu. Dengan sedikit indikator saja kamu sudah bisa menyimpulkan apa yang terjadi, betapa pintarnya kamu. Ini bukan suuzan tapi kamu yang cerdas. Kamu adalah mukmin dan kamu juga tahu kalau mukmin itu melihat dengan cahaya Allah.” Padahal nyatanya ia (orang yang suuzan) telah memandang orang lain (objek suuzan) dengan tipu daya syetan, tetapi syetan membuatnya terkesan baik. Begitulah, syetan menghiasi dosa dengan bunga dunia. Ternyata kita banyak tertipu oleh syetan. Allaahummaghfir lanaa.
Wallaahu a’lam.


                                                                                                Hanif Rahmat


al-Mutashawwif

Thanks for reading Suu’u azh-Zhan bi al-Qalbi

Related Posts

Your Comments

1 comment:

  1. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.net
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    ReplyDelete

Copyright © KESAKSIAN. All rights reserved. Template by CB Blogger