يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب رحيم
Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang (Q.S.
Al-Hujurat, 49: 12).
Buruk Sangka
(سوء الظن)
Suu’u azh-zhann, diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “suuzan”, terdiri dari
dua kata dasar, yaitu suu’u (buruk, jelek) dan zhann (prasangka,
dugaan kuat). Dalam Bahasa arab, zhonn merupakan sebuah dugaan yang memiliki proporsi
keyakinan 75% dalam hati bahwa hal itu terjadi. Dengan
kata lain, zhonn adalah ke-hampiryakin-an, bahkan mendekati keyakinan.
Sebagaimana dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman, “ana ‘inda zhanni
‘abdii bii...”, “Aku berada pada keyakinan hamba-Ku kepada-Ku...”.
Meskipun tidak 100% yakin, tetapi paling tidak seorang hamba mendekati yakin dengan
mindset-nya tentang Allah SWT, maka Allah SWT akan memberikan apa
yang ia yakini meskipun proporsi keyakinannya tidak sampai tetapi mendekati
100%. Berbeda dengan syakk atau wahm.
Syakk merupakan keragu-raguan yang
memiliki proporsi keyakinan sebesar 50% sedangkan wahm merupakan
anggapan yang memiliki tingkat keyakinan 25%.
Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya Ulumiddin, menjelaskan
bahwa suuzan (berprasangka buruk) tidak boleh (haram) dilakukan oleh seorang
muslim sebagaimana berkata buruk. Hanya saja, berkata buruk merupakan perbuatan
lisan yang lahir dan secara eksplisit dapat diketahui oleh orang lain,
sedangkan berprasangka buruk adalah perbuatan hati yang hanya Allah SWT semata
yang mengetahuinya, tetapi dampaknya bisa jadi dirasakan oleh orang lain. Akan
tetapi, jika dalam hati hanya terdapat sebuah keraguan (syakk),
kekhawatiran (khawathir), atau besitan hati (haditsun nafs), maka
hal itu tidak apa-apa (dimaafkan). Ditegaskan kembali bahwa yang tidak boleh
itu adalah buruknya zhonn terhadap orang lain.
Seringkali
seseorang terjebak dalam prasangka buruk yang tidak sempat diklarifikasi bahkan
ia tidak sadar bahwa ia telah berprasangka buruk. Mungkin tidak perlu
dijelaskan lebih lebar lagi tentang pengertian suuzan. Yang terpenting dan
sering luput dari pandangan orang adalah indikator seseorang terjebak dalam
prasangka buruk kepada orang lain. Lantas, bagaimana mengidentifikasi suuzan dalam
hati? Bilamana dugaan itu sudah menggumpal di hati sedangkan hati dirasa masih
ragu-ragu dan belum memastikan apa yang sebenarnya terjadi?
Indikasi suuzan
telah menggumpal dan dikukuhkan di hati ialah bahwasannya hati itu (subjek
suuzan) berubah dari keadaan yang sedia kala dan biasa saja menjadi tidak biasa
terhadap orang yang menjadi objek suuzan. Ketika hati si A yang tadinya
biasa-biasa saja, kemudian karena keragu-raguan tentang si B lantas hatinya
berubah terhadap si B, berarti si A sudah suuzan kepada si B. Jika sebelumnya
si A tidak memiliki perasaan buruk kepada si B, namun kemudian hati si A
tiba-tiba menjadi benci atau tidak suka terhadap si B, merasa enggan bertemu
dengan si B, tidak terlalu peduli, berkurangnya rasa hormat kepada si B, dan tidak
ada kepeduliah dan rasa kasihan pada si B yang menjadi objek suuzan, maka dapat
diidentifikasi bahwa si A telah suuzan kepada si B meskipun si A tidak
menyakiti si B atau tidak berbuat buruk kepada si B dengan perbuatannya .
Adapun jika diimplementasikan dengan perbuatan, maka hal itu lebih buruk dari
sekedar buruk sangka. Dengan demikian, ada negative thinking dalam diri
si A tentang si B. Inilah indikasi bahwa seseorang sudah mengukuhkan dan
menyatakan zhonn itu di hatinya, seakan-akan dugaan itu dianggap terjadi
dalam kenyataan, dianggap riil.
Hal ini banyak
terjadi dalam kehidupan sosial sehari-hari, misalnya dengan tetangga, dengan
kerabat, dengan teman atau sahabat, dan lain sebagainya. Kabar miring yang
terdengar atau kejadian aneh yang terlihat namun belum dipastikan dan diklarifikasi kebenaran serta tujuannya,
maka hal itu bisa menjadi sebuah keraguan. Sebuah keraguan yang dikukuhkan dan
menimbulkan kesan buruk di hati tentang orang lain, maka hal itu merupakan
suuzan yang dilarang oleh agama. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat
ayat 12,
...يا أيها الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa…
Contoh konkrit yang terjadi dewasa ini, menjelang PEMILU 2014,
ialah maraknya opini-opini tidak baik, untuk tidak mengatakan buruk, yang
menyudutkan masing-masing calon presiden dan wakil presiden terutama yang
dilakukan oleh lawan-lawan politiknya. Opini dan berita yang tersebar di media,
kesan, dan pencitraan yang dikabarkan di media atau dari mulut ke mulut,
menjadi momok tersendiri bagi citra moral bangsa Indonesia masa kini. Yang
perlu digarisbawahi adalah, ketika kabar miring itu kita terima dan kita
kukuhkan dalam hati sehingga menjadi suatu kebencian terhadap capres atau cawapres
tertentu, itu menjadi indikator bahwa kita telah suuzan terhadap
capres atau cawapres tersebut dan itu tidak baik bagi kondisi hati kita.
Hemat penulis, langkah terbaik yang seyogyanya kita ambil adalah
menjadikan opini-opini atau fakta-fakta yang diberitakan sebagai suatu
pertimbangan dalam memilih, bukan menjadi suatu kebencian bagi pihak yang
berlawanan. Pilihlah dengan wajar, tanpa mengurangi rasa hormat kepada pihak
yang bertolak belakang agar kondisi hati kita tetap terjaga.
Solusi
Rasulullah saw
bersabda,
ثلاثة
لا يسلم منهن أحد: الطيرة، والظن، والحسد، فإذا تطيرت فلا ترجع، وإذاحسدت فلا
تبغ، وإذا ظننت فلا تحقق (أخرجه
البيهقي)
Ada tiga hal
yang mana seorang muslim tidak selamat dari tiga hal tersebut, yaitu thiyarah,
suuzan, dan hasad. Lantas jika kamu bertathayyur maka lanjutkan saja,
jika kamu hasad maka jangan menuntut atau bertindak buruk, dan jika kamu suuzan
maka jangan dikukuhkan/diperkuat/dianggap nyata. (HR. Al-Baihaqi)
Rasul saw sudah
mensinyalir bahwa setiap orang pasti bisa terjebak dalam tiga hal, thiyarah
(tathayyur/kabar burung/termasuk juga takhayul), hasad, dan suuzan.
Namun, Rasul saw pun memberikan cara untuk menghindarinya sebagai solusi bagi
kita selaku umatnya. Yang menjadi fokus kali ini adalah, jika kita terjebak
dalam suuzan, maka jangan sampai kita meyakinkan hati bahwa hal itu terjadi.
Jika kita melihat seseorang melakukan hal yang tidak wajar, atau mendengar
kabar yang kurang baik tentang orang lain, maka tidak seyogyanya kita langsung
meyakini bahwa hal buruk telah terjadi. Tidak baik memprediksi bahwa hal itu
adalah suatu kenyataan. Yang lebih baik dilakukan adalah memikirkan
alternatif-alternatif yang positif untuk “mengamankan” hati kita dari perangkap
syetan yakni suuzan.
Syetan kadang
mengukir kuat dalam hati manusia sehingga melegitimasi indikator terkecil
sekalipun dari keburukan orang lain. Padahal keburukan itu tidak seberapa,
tetapi didramatisir oleh syetan sehingga hati meyakini bahwa orang yang menjadi
objek suuzan itu telah melakukan keburukan sesuai dengan apa yang diduga oleh
hati.
Syetan
kemudian memberikan stigma, “Ini adalah kecerdasanmu, ini karena cepatnya
pemahamanmu. Dengan sedikit indikator saja kamu sudah bisa menyimpulkan apa
yang terjadi, betapa pintarnya kamu. Ini bukan suuzan tapi kamu yang cerdas. Kamu
adalah mukmin dan kamu juga tahu kalau mukmin itu melihat dengan cahaya Allah.”
Padahal nyatanya ia (orang yang suuzan) telah memandang orang lain (objek
suuzan) dengan tipu daya syetan, tetapi syetan membuatnya terkesan baik.
Begitulah, syetan menghiasi dosa dengan bunga dunia. Ternyata kita
banyak tertipu oleh syetan. Allaahummaghfir lanaa.
Wallaahu a’lam.
Hanif
Rahmat
al-Mutashawwif
Thanks for reading Suu’u azh-Zhan bi al-Qalbi
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
ReplyDeleteBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.net
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^