Thursday, February 21, 2013

Akhiri Korban Filsafat

February 21, 2013


Judul : Misykat (Refleksi Tentang Westernisasi, Liberalisasi, dan Islam)
Penulis : Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi
Penerbit : INSISTS (Institute for hte Study of Islamic Thought and Civilizations)
Tebal Buku : 302 halaman
Cetakan : Pertama, 2012
Harga : Rp. 65.000,00

“Secara brilliant dan tangkas, Dr. Hamid Fahmy, dalam buku ini mampu mengurai konsep-konsep yang rumit tanpa harus terjebak pada “oversimplikasi”, sehingga buku ini mudah dinalar dan enak dibaca”. Demikian sekelumit komentar tentang buku ini yang disampaikan oleh salah seorang dosen IIUM, Kuala Lumpur, Malaysia, ialah Dr. Anis Malik Toha.
Layaknya Cak Nur (Dr. Nurkholis Majid) yang menggebrak dunia pemikiran Islam Indonesia dengan gagasannya yang menggoncang nalar umat, kali ini hadir Dr. Hamid Fahmy sebagai seorang pembaharu pemikiran-pemikiran Islam dan sekaligus mengakhiri pemikiran sekuler Cak Nur.
Tak ayal dunia pemikiran dewasa ini banyak menuai pertikaian dan korban-korban. Namun bukan korban dalam ranah fisik, melainkan pergumulan itu terjadi dalam aspek pemikiran, filsafat, agama, dan kebudayaan.
Banyak kalangan, tua dan muda, yang memikirkan hal-hal secara kelewat mendalam. Saking dalamnya sehingga mereka menemukan kegelapan yang tak terarah dan membutakan mata hati. Mereka tidak menemukan titik akhir di penghujung pencarian mereka, sampai tak berujung. Fauz Noor, penulis novel filsafat Tapak Sabda, menjuluki orang-orang yang seperti itu sebagai para korban filsafat. Mereka yang memperkaya otaknya dengan khazanah pemikiran namun rela mengorbankan akidah mereka karena mengandalkan otak yang kerdil, bahkan menarik Tuhan ke dalam dimensi akal yang sama sekali tidak mungkin menjangkau Tuhan. 
Nalar diciptakan oleh Tuhan. Tentu banyak hal yang tidak dapat dinalar, melainkan Tuhan sendiri yang memberitakan hal-hal yang di luar jangkauan nalar, dan manusia hanya patut untuk percaya.
Hegemoni westernisasi dan liberalisasi sekarang menjadi bumerang bagi keberlangsungan pemikiran Islam. Keduanya bak amunisi tak terelakkan bagi kehidupan para ilmuwan dan cendikiawan muslim. 
Ulama dan cendikiawan muslim, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, dalam bukunya yang berjudul MISYKAT : Refleksi tentang westernisasi, liberalisasi, dan Islam, mengungkapkan kegelisahannya dalam sebuah refleksi yang ditulis secara bernas, lugas, dan pas, bahwa kini di Indonesia dan di negeri-negeri Muslim lainnya sebagian cendikiawan Muslim mulai ikut-ikutan risih dengan konsep Allah Maha Kuasa (Supreme Being). Tuhan tidak lagi mengatur segala aspek kehidupan manusia. Bahkan kekuasaan Tuhan harus dibatasi. Benteng pemisah antara agama dan politik dibangun kokoh. Sebagian kyai dan cendikiawan Muslim seperti berteriak “Politik Islam, No” tapi lalu berbisik “Berpolitik, Yes”...”Money Politics laa siyyamaa (apalagi)”. Murid langsung Prof. Dr. Syed Mohammad Naquib al-Attas ini memang cerdas dan kritis dalam menanggapi isu-isu pemikiran dewasa ini. Buku Misykat berisi berbagai opini dan refleksi tentang westernisasi dan liberalisasi terutama dalam kaitannya dengan Islam. Buku ini merupakan himpunan artikel-artikel yang ditulis oleh Gus Hamid di Jurnal Islam Republika selama 3 tahun. Alur pemikiran yang dituangkan di setiap artikelnya bersifat induktif. Ia menarik berbagai pengalaman-pengalamanya sehari-hari lantas dikaitkan dengan kebudayaan dan konsep yang komprehensif.  Hal ini tentu memberikan rasa dan aroma khusus yang dapat dinikmati oleh setiap pembaca dalam menyusuri kata demi kata tulisannya. Dalam pada itu, meski merupakan kumpulan artikel-artikel terpisah, namun susunan penulisan buku ini terasa begitu teratur dan sistematis.
Buku Misykat diumpamakan Dr. Syamsuddin sebagai secangkir ilmu yang mengandung banyak vitamin dan antibiotik intelektual, bukan hanya setetes ilmu seperti semboyan para penerbit buku pada umumnya. Dalam buku Misykat terdapat vitamin islamisasi dan antibiotik untuk mengenyahkan demam westernisasi dan liberalisasi.
Buku ini pun mengupas tuntas tentang esensi westernisasi dan liberalisasi terutama dalam kaitannya dengan Islam. Dalam buku ini juga dibahas tentang dewesternisasi yang memiliki cakupan bahasan tentang Barat, Timur, Agama, Tuhan, Kecerdasan dan Keimanan, Filsafat Agama, Iconoclasme, dan pembahasan-pembahasan menarik lainnya. Selain itu, Dr. Hamid Fahmy pun membahas tentang Ideologi dan teologi liberal, Evil of Liberalism, Pluralism dan Islam, Toleransi, Toleransi Tanpa Pluralism, dan lain-lain.
Tentang teologi misalnya, ia menyampaikan kritik mendalam dengan tulisan yang amat renyah dibaca. Ia mengungkapkan bahwa teologi (theos dan logos) secara etimologi tidak lagi memiliki akar ketuhanan. Istilah teologi pembebasan, teologi emansipasi, dan sebagainya tidak lagi berurusan dengan Tuhan. Agama bagi postmodernisme tidak lebih dari sebuah narasi besar (grand narrative) yang dapat diotak-atik oleh permainan bahasa. 
Sungguh renyah dan enak dikunyah. Menarik dan mudah dicerna. Namun, tidak lengkap rasanya bila sebauh buku tanpa kekurangan. Karena kekurangan sudah barang tentu menjadi sebuah keniscayaan bagi semua makhluk selain Allah Yang Maha Sempurna, tanpa kekurangan, karena sempurna tak berarti lengkap. Sebagaimana ungkapan sebuah peribahasa, a perfect book has never been published. Kekeliruan tifografis atau penulisan huruf agaknya menjadi kekurangan yang dapat ditemukan dalam buku ini. Memang, tulisan reflektif tidak perlu disertai catatan kaki yang berjibun, tetapi dalam buku ini tidak ada footnote sama sekali sebagai buku pemikiran.
Walhal, mengomentari perihal absolutivisme dan relativisme dalam sebuah artikel yang berjudul “Agama”, Gus Hamid menulis, “Tuhan tidak pernah meminta kita memahami yang absolut apalagi menjadi absolut. Dalam Islam yang relatif-pun bisa mengandung yang absolut. Secara berkelakar seorang kawan membayangkan di Jakarta nanti ada papan iklan besar bergambar seorang kyai dengan latar belakang ribuan santri dengan tulisan singkat, “Yesus Tuhan kita juga”.”.

Hanif Rahmat
11611101

hanifr.3@gmail.com

Thanks for reading Akhiri Korban Filsafat

Related Posts

Your Comments

No comments:

Post a Comment

Copyright © KESAKSIAN. All rights reserved. Template by CB Blogger